Pengertian komunikasi data
Komunikasi data adalah proses pengiriman dan penerimaan data/informasi dari dua atau lebih device (alat, seperti komputer/laptop/printer dan atau/alat komunikasi lain) yang terhubung dalam sebuah jaringan melalui beberapa media. Media tersebut dapat berupa kabel coaxsial, fiber optic (serat optic), microwave dan sebagainya. Baik lokal maupun yang luas, seperti internet. Komunikasi data merupakan gabungan dari beberapa teknik pengolahan data. Dimana telekomunikasi dapat diartikan sebagai segala kegiatan yang berhubungan dengan penyaluran informasi dari satu titik ke titik lain. Sedangkan pengolahan data adalah segala kegiatan yang berhubungan dengan pengolahan data menjadi informasi yang berguna bagi user. Kesimpulan dari keterangan diatas adalah bahwa data tersebut merupakan bahan yang akan di olah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih mempunyai arti. Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data atau hasil proses dari data tersebut.
Tujuan komunikasi data
Adapun tujuan dari komunikasi data adalah sebagai berikut :
- Memungkinkan pengiriman data dalam jumlah besar efisien, tanpa kesalahan dan ekonomis dari suatu tempat ke tempat lain.
- memungkinkan penggunaan sistem komputer dan peralatan pendukung dari jarak jauh (remote computer use)
- Memungkinkan penggunaan komputer secara terpusat maupun secara tersebar sehingga mendukung manajemen dalam hal kontrol, baik desentralisasi maupun sentralisasi.
- Mengurangi waktu untuk pengolahan data.
- Mendatangkan data langsung dari sumbernya.
- Mempercepat penyebaran informasi.
Komunikasi data berkaitan dengan pertukaran data diantara dua perangkat yang terhubung secara langsung yang memungkinkan adanya pertukaran data antar kedua pihak.
Elemen-elemen dalam kunci model, yaitu :
- Source (sumber) : alat ini membangkitkan data, sehingga dapat di transmisikan, contoh telepon, Personal Computer (PC).
- Transmitter (pengirim) : biasanya data yang dibangkitkan dari sumber tidak ditransmisikan secara langsung dalam bentuk aslinya. Sebuah transmitter cukup memindah dan menandai informasi dengan cara yang sama seperti sinyal-sinyal elektromagnetik yang dapat ditransmisikan melewati beberapa sistem transmisi berurutan.
- Sistem transmisi : berupa jalur transmisi tunggal (singgle transmission) atau jaringan komplek (complex network) yang menghubungkan antara sumber dengan tujuan (destination).
- Tujuan (destination) : menangkap data yang dihasilkan oleh receiver.
Jenis-Jenis Komunikasi Data
Secara umum jenis-jenis
komunikasi data dibagi atau digolongkan menjadi dua macam yaitu :
Infrakstruktur
Terrestrial
Aksesnya dengan
menggunakan media kabel dan nirkabel. Untuk membangun infrakstuktur terrestrial
ini membutuhkan biaya yang tinggi, kapasitas bandwitch yang terbatas, biaya
yang tinggi dikarenakan dengan menggunakan kabel tidak dipengaruhi oleh factor
cuaca jadi sinyal yang diguakan cukup kuat.
Melalui satelit
Menggunakan satelit
sebagai aksesnya. Biasanya wilayah yang dicakup akses satelit lebih luas dan
mampu menjangkau lokasi yang tidak memungkinkan dibangunnya infrastruktur
terestrial namun membutuhkan waktu yang lama untuk melangsungnkan proses
komunikasi. Kelemahan lain dari komunikasi via satelit adalah adanya gangguan
yang disebabkan oleh radiasi gelombang matahari (Sun Outage) dan yang paling
parah terjadi setiap 11 tahun sekali.
Walaupun ada sistem
komunikasi bergerak selular teresterial, sistem ini
hanya efisien untuk melayani daerah berpenduduk padat. Sistem selular
konvensional, secara ekonomis tidak memungkinkan untuk komunikasi bergerak
di daerah pedesaan, dimana kepadatan populasi dan kebutuhan akan komunikasi
bergerak sangat rendah. Pemanfaatan sistem komunikasi satelit telah memberikan kemampuan bagi manusia untuk berkomunikasi dan mendapatkan informasi dari berbagai penjuru dunia secara simultan tanpa memperhatikan jarak . Komponen dasar dari transmisi satelit adalah stasiun bumi, yang digunakan untuk mengirim dan menerima data, satelit kadang-kadang disebut transponder. Satelit menerima sinyal dari stasiun bumi (up-link), memperkuatsinyal tersebut, mengubah frekuensi, dan mentransmisikan kembali data kestasiun bumi penerima yang lain (down-link). Bila perubahan dalam frekuensi terjadi maka up-link tidak akan menganggu down-link. Dalam transmisi satelit, terjadi penundaan atau delay, karena sinyal harus berjalan keluar ke ruang angkasa dan kembali lagi ke bumi. Waktu delay biasanya adalah 0,5 detik. Ada juga delay tambahan yang disebabkan oleh waktu yang dibutuhkan sinyal untuk berjalan ke sepanjang stasiun bumi. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, satelit menggunakan frekuensi yang berbeda untuk menerima dan mentransmisi. Jangkauan frekuensi adalah antara 4 sampai 6 GHz, yang juga disebut C-band; 12 sampai 14 GHz disebut Ku-band dan 20 sampai 30 GHz. Bila nilai frekuensi turun, maka ukuran dish-antena yang dibutuhkan untuk menerima dan mentransmisi sinyal harus bertambah besar. Ku-band digunakan untuk mentransmisi program televisi antara jaringan dan stasiun televisi perseorangan. Karena sinyal yang ada dalam Ku-band mempunyai frekuensi yang lebih tinggi maka panjang gelombangnya diperpendek. Hal ini memungkinkan stasiun penerima dan transmisi untuk mengkonsentrasikan sinyal dan menggunakan dish-antena yang lebih kecil Keamanan merupakan masalah bagi komunikasi satelit, sebab sangat mudah untuk menangkap transmisinya, karena ia berjalan melalui udara terbuka. Dalam beberapa hal, pengurai (scrambler) digunakan untuk mendistorsi sinyal sebelum ia dikirimkan ke satelit dan penyusun (descrambler) yang ada pada stasiun penerima digunakan untuk menghasilkan kembali sinyal asli
hanya efisien untuk melayani daerah berpenduduk padat. Sistem selular
konvensional, secara ekonomis tidak memungkinkan untuk komunikasi bergerak
di daerah pedesaan, dimana kepadatan populasi dan kebutuhan akan komunikasi
bergerak sangat rendah. Pemanfaatan sistem komunikasi satelit telah memberikan kemampuan bagi manusia untuk berkomunikasi dan mendapatkan informasi dari berbagai penjuru dunia secara simultan tanpa memperhatikan jarak . Komponen dasar dari transmisi satelit adalah stasiun bumi, yang digunakan untuk mengirim dan menerima data, satelit kadang-kadang disebut transponder. Satelit menerima sinyal dari stasiun bumi (up-link), memperkuatsinyal tersebut, mengubah frekuensi, dan mentransmisikan kembali data kestasiun bumi penerima yang lain (down-link). Bila perubahan dalam frekuensi terjadi maka up-link tidak akan menganggu down-link. Dalam transmisi satelit, terjadi penundaan atau delay, karena sinyal harus berjalan keluar ke ruang angkasa dan kembali lagi ke bumi. Waktu delay biasanya adalah 0,5 detik. Ada juga delay tambahan yang disebabkan oleh waktu yang dibutuhkan sinyal untuk berjalan ke sepanjang stasiun bumi. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, satelit menggunakan frekuensi yang berbeda untuk menerima dan mentransmisi. Jangkauan frekuensi adalah antara 4 sampai 6 GHz, yang juga disebut C-band; 12 sampai 14 GHz disebut Ku-band dan 20 sampai 30 GHz. Bila nilai frekuensi turun, maka ukuran dish-antena yang dibutuhkan untuk menerima dan mentransmisi sinyal harus bertambah besar. Ku-band digunakan untuk mentransmisi program televisi antara jaringan dan stasiun televisi perseorangan. Karena sinyal yang ada dalam Ku-band mempunyai frekuensi yang lebih tinggi maka panjang gelombangnya diperpendek. Hal ini memungkinkan stasiun penerima dan transmisi untuk mengkonsentrasikan sinyal dan menggunakan dish-antena yang lebih kecil Keamanan merupakan masalah bagi komunikasi satelit, sebab sangat mudah untuk menangkap transmisinya, karena ia berjalan melalui udara terbuka. Dalam beberapa hal, pengurai (scrambler) digunakan untuk mendistorsi sinyal sebelum ia dikirimkan ke satelit dan penyusun (descrambler) yang ada pada stasiun penerima digunakan untuk menghasilkan kembali sinyal asli
System Komunikasi Data
System komunikasi offline
System komunikasi offline
adalah proses pengiriman data dengan menggunakan telekomunikasi ke pusat
pengolahan data tetapi akan diproses dulu oleh terminal kemudian dengan
menggunakan modem dikirim melalui telekomunikasi dan langsung dip roses oleh
CPU data disimpan pada disket, magnetik tape dn lain-lain
Peralatan yang diperlukan
1. Terminal
Merupakan suatu 1/0
device untuk mengirim data dan menerima data jarak jauh dengan fasilitas telekomunikasi.
Peralatan terminal adalah magnetic tape unit, disk dirivepaper tape.
2. Jalur komunikasi
Jalurnya merupakan
fasilitas komunikasi seperti telepon, telegraf, telex dll.
3. Modem
Suatu alat yang
mengalihkan data dari system kode digital kedalam system kode analog.
Selain beberapa jenis
komunikasi seperti yang dijelaskan diatas masih terdpat jenis-jenis yang
lainnya yaitu:
Komunikasi data terdiri
dari komunikasi data analog dan digital. Komunikasi data analog contohnya
adalah telepon umum – PSTN (Public Switched Telepohone Network). Komunikasi
data digital contohnya adalah komunikasi yang terjadi pada komputer. Dalam
komputer, data-data diolah secara digital. VoIP (Voice over Internet Protocol)
merupakan teknik komunikasi suara melalui jaringan internet. Suara yang
merupakan data analog diubah menajdi data digital oleh decoder.data digital
tersebut di-compress dan di-transmit melalui jaringan IP. Oleh karena data
dikirimkan melalui IP, maka data dikirimkan secara ‘Switcing Packet’ yaitu data
dipecah menjadi paket-paket. Informasi dibagi-bagi dalam paket yang panjangnya
tertentu kemudian tiap paket dikirimkan secara individual. Paket data
mengandung alamat sehingga dapat dikirimkan ke tujuan dengan benar. Dalam VoIP,
terdapat berbagai protokol yang digunakan diantaranya protokol H.323 yang
merupakan protokol standar untuk komunikasi multimedia seperti audio, video dan
data real time melalui jaringan berbasis paket seperti Internet Protocol (IP).
Protokol H.323 mempunyai komponen seperi terminal, gateway, gatekeeper dan MCU
(Multipoint Control Unit). Dalam komunikasi data pada VoIP, secara diagramnya
terdiri atas sumber, voice coder serta jaringan internet. Voice coder merupakan
pengkonversi suara dari data analog menjadi digital. Dalam voip ini masih
memiliki kelemahankelemahan seperti delay yang masih cukup tinggi dibandingkan
dengan telepon biasa (PSTN). Diharapkan dalam perkembangannya, VoIP dapat
meiliki perkembangan yang baik seperti delay yang diperkecil, sehingga dapat
diambil keuntungannya yaitu komunikasi lebih murah terutama untuk komunikasi
jarak jauh atau interlokal.
System Komunikasi Online
Data yang dikirim melalui
terminal computer bisa langsung diperoleh dan diproses oleh computer.
Sitem komunikasi on line
ini memungkinkan untuk mengirimkan data ke pusat computer, diproses satu pusat
computer. Perusahaan yang pertama mempelopori yaitu American Airlines berlaku
komunikasi dua arah. Merupakan komunikasi data degan kecepatan tinggi. Sistm
ini memerlukan suatu teknik dalam hal system disain dan pemrograman karena
pusat computer dibutuhkan suatu bank data atau database.
Time sharing system
Tekhnik online system
oleh beberapa pemakai secara bergantian menurut waktu yang diperlukan pemakai
karena perkembangan proses CPU lebihcepat sedangkan input dan output tidak
dapat mngimbangi.
Distributed data
processing system
Merupakan system yang
sering digunakan sekarang sebagai perkembangan dari time sharing system.
Sebagai system dapat didefinisikan sebagai system computer interaktf secara
geogrfis dan dengan jalur komunikasi dan mampu memproses data dengan computer
lain dalam suatu system.
Transmisi Data
Line Configuration (Konfigurasi Jalur)
Line
configuration mengacu pada bagaimana dua piranti terhubung pada suatu
jalur/link. Jalur/link adalah saluran komunikasi fisik yang mentransmisikan
data dari satu piranti ke piranti lainnya. Bayangkan saat anda harus melewati
jalan raya untuk mencapai tujuan dari rumah anda. Jalan yang anda lewati dapat
dianalogikan sebagai jalur/link dalam komunikasi data.
Point to Point
Point to Point
Suatu
konfigurasi point to point menyediakan jalur tertentu antara dua piranti.
Seluruh kapasitas jalur tersebut didedikasikan untuk transmisi antara dua
piranti tersebut. Misalnya saat anda merubah saluran TV menggunakan gelombang
infrared dari remote control, anda menggunakan konfigurasi point to point
antara remote control dan system kontrol televisi.
Multipoint
Multipoint
Yaitu saat lebih dari satu piranti
berbagi jalur yang sama.
Duplexity
Duplexity
mengacu kepada arah dari aliran sinyal antara dua piranti yang saling
berhubungan. Ada dua mode transmisi yaitu half-duplex dan full-duplex.
Half Duplex
Dalam mode
half-duplex tiap piranti dapat mengirim dan menerima data, tapi tidak pada
waktu yang sama. Saat suatu piranti mengirim, piranti yang lain dapata menerima
dan begitu pula sebaliknya.
Mode
half-duplex adalah seperti suatu jalan sempit 2 arah. Saat suatu mobil sedang
melewatinya, mobil dari arah yang berlawanan harus menunggu. Pada half-duplex
semua kapasitas saluran digunakan oleh salah satu piranti yang sedang
mengirimkan data. Contoh sistem half-duplex misalnya walkie-talkie.
Full Duplex
Full Duplex
Pada
full-duplex setiap piranti dapat mengirim dan menerima data secara bersamaan.
Analoginya adalah jalan lebar 2 arah. Kendaraan dari 2 arah yang berlawanan
dapat lewat pada saat yang sama. Pada mode ini, sinyal menuju arah yang
berlawanan saling berbagi kapasitas jalur. Contoh sistem full-duplex adalah
jalur telepon. Saat menggunakan telepon kita dapat berbicara dan mendengarkan
pada saat yang bersamaan.
Multiplexing
Multiplexing
Saat kapasitas transmisi (yaitu bandwidth a.ka. jumlah
bit yang dapat dikirim per detik) dari suatu media yang menghubungkan dua
piranti lebih besar dari yang dibutuhkan, jalur tersebut dapat digunakan
bersama. Bayangkan suatu saluran air yang dapat membawa volume air untuk
dibagikan ke banyak pelanggan pada satu waktu. Multiplexing adalah suatu cara
yang digunakan untuk melakukan transmisi lebih dari satu sinyal secara bersamaan
melewati satu jalur data.
Frequency Division Multiplexing (FDM)
Frequency Division Multiplexing (FDM)
FDM adalah suatu teknik analog yang dapat diaplikasikan
saat bandwidth dari suatu jalur lebih besar dari total bandwidth dari sinyal
yang ditransmisikan. Dalam FDM, sinyal yang dibangkitkan tiap piranti
dimodulasi oleh frekuensi pembawa yang berbeda-beda. Sinyal termodulasi ini
kemudian dikombinasi ke dalam satu sinyal yang kompleks yang dapat dikirimkan
via jalur tersebut.
Wave-Division Multiplexing (WDM)
Wave-Division Multiplexing (WDM)
WDM memiliki konsep yang sama seperti FDM, tetapi proses
multipleksing dan demultipleksingnya dilakukan pada sinyal cahaya yang
ditransmisikan melalui jalur fiber-optic (serat kaca). Perbedaannya adalah
frekuensi yang digunakan sangat tinggi.
Time Division Multiplexing (TDM)
Time Division Multiplexing (TDM)
TDM adalah suatu proses digital yang dapat diaplikasikan
saat data-rate maksimal medium transmisi lebih besar daripada data-rate yang
dibutuhkan oleh piranti pengirim dan penerima.
Media Dalam Proses Komunikasi Data
Media Nirkabel
Jaringan lokal nirkabel
atau WLAN adalah suatu jaringan area lokal nirkabel yang menggunakan gelombang
radio sebagai media tranmisinya: link terakhir yang digunakan adalah nirkabel,
untuk memberi sebuah koneksi jaringan ke seluruh pengguna dalam area sekitar.
Area dapat berjarak dari ruangan tunggal ke seluruh kampus. Tulang punggung
jaringan biasanya menggunakan kable, dengan satu atau lebih titik akses
jaringan menyambungkan pengguna nirkabel ke jaringan berkabel.
LAN nirkabel adalah suatu
jaringan nirkabel yang menggunakan frekuensi radio untuk komunikasi antara
perangkat komputer dan akhirnya titik akses yang merupakan dasar dari transiver
radio dua arah yang tipikalnya bekerja di bandwith 2,4 GHz (802.11b, 802.11g)
atau 5 GHz (802.11a). Kebanyakan peralatan mempunyai kualifikasi Wi-Fi, IEEE
802.11b atau akomodasi IEEE 802.11g dan menawarkan beberapa level keamanan
seperti WEP dan atau WPA.
Telepon genggam
juga tidak luput dari perkembangan, dimulai dari Advanced Mobile Phone Services
(AMPS) menjadi generasi pertama (1G) yang diciptakan dan diujicobakan di awal
tahun 1980an. AMPS merupakan teknologi yang ditujukan untuk layanan telepon
selular karena menggunakan energi yang lebih sedikit, akses lebih cepat, dan menggunakan
kembali frekuensi pada bandwidth yang sesuai. Untuk base stasion receiving AMPS
bekerja di frekuensi 800 MHz, 821 – 849 MHz sedangkan base station transmitting
pada 869 – 894 MHZ. Namun sayang, para ahli tidak memperkirakan permintaan
pasar yang tinggi terhadap teknologi ini. Pengguna semakin banyak namun
frekuensi tidak dapat bertambah, akibatnya banyak pengguna yang kesulitan
mendapatkan sinyal dan malah selalu mendapat sinyal sibuk terutama di daerah
metropolitan karena AMPS masih menggunakan teknologi analog.
Selanjutnya
berkembang frequency division multiple access (FDMA) yang menggunakan teknologi
akses ganda (multiple acsess technologies) dimana membagi spektrum gelombang
sehingga masing-masing pengguna diberikan frekuensi tertentu. FDMA memang
fungsional dalam teknologi telepon seluler tapi dianggap tidak efisien dalam
menggunakan spektrum karena satu pengguna memakan satu slot frekuensi selama
melakukan panggilan. Selanjutnya FDMA lebih digunakan dalam gelombang mikro dan
transmisi satelit saja dan digantikan oleh teknologi TDMA (Time Division
Multiple Access) yang dapat menggunakan frekuensi yang lebih besar. Pengguna
dipisahkan berdasarkan waktu panggilan. Jika dalam FDMA spektrum gelombang
dibagi ke dalam kanal-kanal frekuensi yang di setiap kanal dibagi lagi menjadi
slot waktu sekitar 10 m/s. Di TDMA, data dari setiap hubungan komunikasi itu
akan diubah ke dalam format digital lalu data cuplikan tersebut mendapat slot
waktu pengiriman pada kanal sekitar 30 m/s. Dengan kemampuan ini, TDMA dapat
melayani pengguna tiga sampai lima kali lipat lebih banyak daripada FDMA. TDMA
biasanya digunakan pada jaringan GSM (Global System for Mobile Communication)
dimana penggunanya dapat bepergian dari satu negara ke negara lainnya tanpa
khawatir mengalami masalah koneksi telepon seluler.
Meskipun GSM
sebenarnya dianggap sudah canggih namun, ada kesenjangan antara Eropa dan
Amerika dalam mengembangkan aplikasi nirkabel. Amerika Serikat tidak ingin
mengaplikasikan GSM karena sindrom NIH (not invented here). Semakin berkembang
lagi, dikenal istilah General Packet Radio Service atau GPRS yang memungkinkan
pengiriman dan penerimaan data lebih cepat dan bandwidth yang besar daripada
teknologi Circuit Switch Data atau CSD dengan biaya yang lebih murah. GPRS berbasis
pada GSM dan menyediakan konektivitas internet dari telepon seluler.
Komponen-komponen utama jaringan GPRS adalah GGSN yang menghubungkan jaringan
GSM ke jaringan internet, SGSN sebagai penghubung jaringan BSS/BTS ke jaringan
GPRS serta PCU yaitu komponen di level BSS yang menghubungkan terminal ke
jaringan GPRS
EDGE atau Enhanced Data rates for GSM Environment, adalah teknologi pengembangan dari teknologi GSM dan GPRS. Dari segi jaringan intinya, EDGE dan GPRS menggunakan peralatan dan protokol yang sama namun, hanya berbeda dari segi radio aksesnya saja. Teknologi ini menyampaikan data dengan cepat, berkisar sampai 384 kbps dan menawarkan bandwidth yang berbeda sesuai dengan permintaan.
EDGE atau Enhanced Data rates for GSM Environment, adalah teknologi pengembangan dari teknologi GSM dan GPRS. Dari segi jaringan intinya, EDGE dan GPRS menggunakan peralatan dan protokol yang sama namun, hanya berbeda dari segi radio aksesnya saja. Teknologi ini menyampaikan data dengan cepat, berkisar sampai 384 kbps dan menawarkan bandwidth yang berbeda sesuai dengan permintaan.
Di sisi lain,
teknologi akses ganda yang dianggap paling canggih saat ini adalah code
division multiple access (CDMA) yang dikembangkan oleh Qualcomm. Awalnya
dirancang untuk alat komunikasi kemiliteran seperti untuk komunikasi yang aman
dan rahasia di medan perang. Prinsip dari CDMA adalah meskipun pengguna berada
dalam segmen waktu dan frekuensi yang sama (tidak dibagi ke dalam kanal), namun
setiap pengguna dibedakan dengan kode-kode orthogonal tertentu yang sifatnya
untik dan khas. Diibaratkan kita berada dalam keramaian dimana semua orang
berbicara dalam waktu yang sama. Namun hanya kita dan teman kita saja yang
bahasanya sama, jadi kita tetap dapat leluasa berbicara tanpa merasa terganggu
dengan keramaian yang ada. Dengan kata lain, pengguna CDMA hanya dapat menerima
sinyal dari orang yang dituju. CDMA memiliki kapasitas pengguna lima sampai
tujuh kali lebih besar daripada TDMA dan dua puluh lima kali lebih besar
daripada FDMA dengan bandwidth yang sama.
Time Division
Synchronous Code Division Multiple Access (TD SCDMA) adalah teknologi yang
berbasis 3G. Yang membedakan TD SCDMA dengan CDMA yang lain adalah penggunaan
time division duplexing (TDD) – teknologi yang memungkinkan pengguna melakukan
pertukaran informasi di dalam frekuensi yang sama. Sedangkan 3G CDMA
menggunakan frequency division duplexing (FDD), yang menuntut penggunaan dua
frekuensi yang berbeda ketika bertukar data. TDD dianggap lebih efisien dalam
menanggulangi kecepatan data yang berubah-ubah atau tidak konstan. Namun di
lain pihak FFF memiliki efisiensi dalam lalu lintas data yang konstan dan
memerlukan tenaga yang lebih sedikit.
High-Speed
Packet Downlink Access atau HSPDA adalah protokol telepon seluler yang
merupakan pengembangan teknologi 3,5G. Dengan teknologi ini, penggunan mampu
mengakses internet dengan lebih cepat sehingga setara seperti jika kita
menggunakan Asynchronous Digital Subscriber Line (ADSL) untuk internet di
rumah. Teknologi ini juga mampu menanggulangi kemacetan atau kepadatan saat
pengunduhan data yang dapat memperlambat konektivitas. Selain itu, berbagai
aplikasi interaktif (dynamic application) dapat dijalankan tanpa hambatan serta
mampu meningkatkan kapasitas sistem tanpa perlu menambah frekuensi sehingga
mengurangi biaya.
MTSO atau Mobile Telephone Switching Office adalah pusat dari mobile switching (pemindahan dari mobile ke landline atau unit nirkabel lainnya yang melibatkan sistem dan koneksi nirkabel yang sangat kompleks yaitu Field monitoring dan relay stations yang digunakan sebagai pemindah panggilan dari/ke cell site dengan PSTN (Public Switch Telephone Network). Di dalam MTSO terdapat MSC (Mobile Switching Center) yang dapat mengendalikan perpindahan jaringan tersebut. MSC mengirimkan Mobile Base Station (MBSs) dan akan dikirimkan melalui Public Switched Telephone Network (PSTN). MBSs inilah yang bertanggung jawab agar pesan dapat diterima melalui teknologi TDMA dan GSM yang digunakan oleh pengguna. MSC ini mengontrol panggilan, billing, dan lokasi pelanggan cell site dengan sistem antena. Selain itu MSC juga berfungsi sebagai penghubung antara satu jaringan GSM dengan jaringan lainnya melalui Internetworking Function (IWF). Mobile Switching dilengkapi dengan HLR (Home Location Register) sebagai penyimpan semua informasi/data mengenai pelanggan tetap, VLR (Visitor Location Register) untuk menyimpan informasi/data pelanggan saat melakukan roaming dan AuC (Authentication Center) untuk menyimpan semua informasi terkait keabsahan pelanggan, serta EIR (Equiptment Identity Register) untuk menyimpan nomor identitas pelanggan.
MTSO atau Mobile Telephone Switching Office adalah pusat dari mobile switching (pemindahan dari mobile ke landline atau unit nirkabel lainnya yang melibatkan sistem dan koneksi nirkabel yang sangat kompleks yaitu Field monitoring dan relay stations yang digunakan sebagai pemindah panggilan dari/ke cell site dengan PSTN (Public Switch Telephone Network). Di dalam MTSO terdapat MSC (Mobile Switching Center) yang dapat mengendalikan perpindahan jaringan tersebut. MSC mengirimkan Mobile Base Station (MBSs) dan akan dikirimkan melalui Public Switched Telephone Network (PSTN). MBSs inilah yang bertanggung jawab agar pesan dapat diterima melalui teknologi TDMA dan GSM yang digunakan oleh pengguna. MSC ini mengontrol panggilan, billing, dan lokasi pelanggan cell site dengan sistem antena. Selain itu MSC juga berfungsi sebagai penghubung antara satu jaringan GSM dengan jaringan lainnya melalui Internetworking Function (IWF). Mobile Switching dilengkapi dengan HLR (Home Location Register) sebagai penyimpan semua informasi/data mengenai pelanggan tetap, VLR (Visitor Location Register) untuk menyimpan informasi/data pelanggan saat melakukan roaming dan AuC (Authentication Center) untuk menyimpan semua informasi terkait keabsahan pelanggan, serta EIR (Equiptment Identity Register) untuk menyimpan nomor identitas pelanggan.
Antena
merupakan elemen sirkuit yang pada saat transmisi dapat merubah sinyal menjadi
gelombang radio untuk mengumpulkan energi elektromagnetik sehingga dapat
diterima menjadi rangkaian kode tertentu. Empat aspek yang dimiliki antena
yaitu Reciprocity – semua antena sifatnya sama meski digunakan untuk menerima ataupun
mengirim energi elektromagnetik; Polarization : antena penerima dan pengirim
mempunyai polarisasi yang sama; Radiation Field – tercipta di sekeliling antena
dan memengaruhi transmisi sinyal; Antenna Gain – banyaknya kekuatan antena
untuk menerima energi elektromagnetik.
Smart Antenna
adalah kombinasi beberapa elemen antena dengan kemampuan pengolahan sinyal yang
dapat mencari sendiri frekuensi yang diinginkan. Antenna gain diperbesar
sehingga frekuensi yang diserap dapat maksimal. Contohnya sistem radar untuk
pelacakan sasaran. Hal utama yang menjadikan suatu sistem antena menjadi smart,
adalah kemampuannya untuk mengestimasi sudut kedatangan sinyal atau Angel of
Arrival (AOA). Biaya yang digunakan menjadi lebih efisien karena rendahnya
konsumsi kekuatan dalam amplifier dan mempunyai reliabilitas tinggi. Smart
antennas memisahkan pengguna dengan Space Division Multiple Access (SDMA) atau
pemisahan ruang. Dua kategori smart antennas, yaitu Switched Lobe (SL) yang
berbentuk beams ganda, dan Adaptive Array (AA) yang melacak berbagai tipe
sinyal yang meminimalisir interferensi dan memaksimalisasi penerimaan sinyal
yang diinginkan. Fitur yang menonjol dalam smart antennas adalah signal gain,
interference rejection, spatial diversity, power efficiency.
Microwave
Signals merupakan sinyal yang dipergunakan dalam teknologi satelit serta
memiliki bandwidth yang sangat besar. Radio dan televisi merupakan contoh
pemanfaatan teknologi ini. Namun, dengan kapasitasnya yang sangat besar
seringkali terjadi overload (penumpukan) frekuensi. Selain itu, sulitnya
peralatan, mudah terkena gangguan cuaca terutama pada saat hujan deras/absorpsi
hujan, distorsi, pemudaran pada peralatan, distorsi dan pemudaran menjadi
rintangan teknologi ini. Komponen dari sistem gelombang mikro ini adalah modem
digital, unit RF, dan antenna. Modem digital memodulasi sinyal informasi
menjadi unit RF yang kemudian meneruskan sinyal tersebut ke antena. Engineering
Issues for Microwave Signaling adalah isu terkait dengan gelombang mikro, yaitu
keragaman ruang, keragaman frekuensi, hot standby, dan koneksi PRI yang harus
dipertimbangkan dalam penempatan gelombang mikro.
Saat ini
dikenal istilah 4G yang akan menggantikan posisi 3G dan 3,5G karena dianggap
lebih efisien. 4G dilengkapi dengan teknologi software-defined radio (SDR)
receiver, Orthogonal frequency division multiplexing access (OFDMA), dan
teknologi Multiple-Input at Multiple-Output (MIMO). Kelebihannya terdapat pada
tingkat transmisi yang lebih cepat dan protokol data yang lebih banyak bahkan
bisa mengangkut data sepuluh sampai limapuluh kali lebih banyak dari 3G. Namun
teknologi ini masih belum dapat terealisasikan mengingat provider harus
menyediakan layanan dengan kapasitas yang tinggi pula. Selain itu, teknologi
ini mengalami hambatan dalam hal harga, akses universal, dan kecepatan.
Setelah
munculnya 4G yang dengan yakin diperkirakan akan menggantikan 3G dan 3,5G
apakah akan ada lagi generasi-generasi wireless lagi yang lebih canggih dan
mampu menghilangkan kelemahan-kelemahan dari teknologi wireless yang ada
sebelumnya.
Wireless atau
dalam bahasa indonesia disebut nirkabel, adalah teknologi yang menghubungkan
dua piranti untuk bertukar data tanpa media kabel. Data dipertukarkan melalui
media gelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra merah pada remote TV)
atau gelombang radio (seperti bluetooth pada komputer dan ponsel)dengan
frekuensi tertentu.Media wireless yang tidak
kasat mata ini menawarkan cukup banyak keuntungan bagi penggunanya, diantaranya
:
a. Meningkatkan
produktifitas
Jaringan WLAN sangat
mudah untuk di implementasikan, sangat rapi dalam hal fisiknya yang dapat
meneruskan inforasi tanpa seutas kabe lpun, sangat fleksibel karena bisa
diimplementasikan hamper di semua lokasi dan kapan saja, dan yang menggunakanya
pun tidak terikat di satu tempat saja. Dengan semua factor yang ada ini, para
penggunanya tentu dapat melakukan pekerjaan dengan lebih mudah akibatnya
pekerjaan jadi cepat dilakukan, tiak membutuhkan waktu yang lama hanya karena
masalah – masalah fisikal jarigan dari PC yang mereka gunakan. Berdasarkan
factor inilah, wireless LAN tentunyadapat secara tidak langsung menigkatkan
produktifitas dari para penggunanya cukup banyak factor penghambat yang ada
dalam jaringan kabel yang dapat dihilangkan jika anda menggunakn medi ini.
Meningkatnya produktivitas kerja para karyawannya, tetu akan sangat bermanfaat
bagi perushaan tempat mereka bekerja.
b. Cepat dan sederhana
implementasinya.
Implementasi jaringan
WLAN terbilang mudah dan sederhana. Mudah karena anda hanya perlu memiliki
sebuah perangkat penerima pemancar untuk membangun sebuah jaringan wireless.
Setelah memilikinya, konfigurasi sedikit anda siap menggunakan sebuah jaringan
komunikasi data bau dalam lokasi anda. Namun, tidak sesederhana itu jika anda
menggunakan media kabel.
c. Fleksibel
Media Wireless LAN dapat
menghubungkan anda dengan jairngan pada tempat-tempat yang tidak bisa
diwujudkan oleh media kabel. Jadi fleksibilitas media wireless ini benar-benar
tinggi karena anda bisa memasang dan menggunakannya dimana saja dan kapan saja,
misalnya di pest ataman, di ruangan meeting darurat dan banyak lagi.
d. Dapat mengurangi biaya
investasi.
Wireless LAN sangat cocok
bagi anda yang ingin menghemat biaya yang akan dikeluarkan untuk membangun
sebuah jaringan komunikasi data. Tanpa kabel berarti juga tanpa biaya, termasuk
biaya termasuk biaya kabelnya sendiri, biaya penarikan, biaya perawatan, dan
masih banyak lagi. Apalagi jika anda membangun LAN yang sering berubah-ubah,
tentu biaya yang anda keluarkan akan semakin tinggi jika menggnakan kabel.
e. Skalabilitas
Dengan menggunakan media
wireless LAN, ekspansi jaringan dan konfigurasi ulang terhadap sebuah jaringan
tidak akan rumit untuk dilakukan seperti halnya dengan jaringan kabel.
Disinilah nilai skalabilitas jaringan WLAN cukup terasa.
Kekurangan teknologi ini adalah kemungkinan interferensi
terhadap sesama hubungan nirkabel pada piranti lainnya.
Media Kabel
Media kabel lebih baik
dari media nirkabel, karena media kabel mampu membawa data dalam jumlah besar
tanpa terganggu oleh cuaca, sehingga menghasilkan komunikasi data yang cepat,
Contoh: penggunaan transmisi kabel sebagai Backbone yang menghubungkan
komunikasi data/Internet antar sebuah pulau, negara di seluruh dunia. Dalam hal
ini media nirkabel tidak bisa digunakan, karena kondisi geofrafis bumi yang
tidak memungkinkan, seperti cuaca, ombak, air pasang, angin, dll.
1. Twisted Pair (kabel dua kawat)
Media Transmisi Twisted
Pair dikelompokkan menjadi 2 jenis : UTP (Unsheilded Twisted Pair) dan STP
(Shielded Twisted Pair)
Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
Unshielded twisted-pair
(disingkat UTP) adalah sebuah jenis kabel jaringan yang menggunakan bahan dasar
tembaga, yang tidak dilengkapi dengan shield internal seperti kabel STP. UTP
merupakan jenis kabel yang paling umum yang sering digunakan di dalam jaringan
lokal (LAN), karena memang harganya yang murah, fleksibel dan kinerja yang
ditunjukkannya relatif bagus. Dalam kabel UTP, terdapat pelindung satu lapis
yang melindungi kabel dari ketegangan fisik atau kerusakan tapi, tidak seperti
kabel Shielded Twisted-pair (STP), pelindung tersebut tidak melindungi kabel
dari interferensi elektromagnetik.
Kabel UTP dikelompokan
menjadi beberapa kategori, mulai kategori 1 sampai 7, masing-masing dengan
karakteristik tertentu. Secara singkat kategori-kategori tersebut adalah
sebagai berikut.
a.Category 1: dengan kualitas suara analog sebelumnya dipakai untuk POST
(Plain Old Telephone Service) telephone dan ISDN.
b.Category 2: dengan Transmisi suara digital hingga 4 megabit per detik dipakai untuk token ring network dengan bw 4mbps
c. Category 3: dengan transmisi data digital hingga 10 megabit per detik dipakai untuk data network dengan frequensi up to 16Mhz dan lebih populer untuk pemakaian 10mbps
d. Category 4: dengan transmisi data digital hingga 16 megabit per detik frequensi up to 20Mhz dan sering dipakai untuk 16mbps token ring network.
e. Category 5: dengan transmisi data digital hingga 100 megabit per detik Frequensi up to 100Mhz dan biasa dipakai untuk network dengan kecepatan 100Mbps tetap kemungkinan tidak cocok untuk gigabyte ethernet network.
f. Category 5e: transmisi data digital hingga 250 megabit per detik Frequensi dan kecepatan sama dengan cat-5 tetapi lebih support gigabyte ethernet network.
g. Category 6: Memiliki kecepatan up to 250Mbps atau lebih dari dua kali cat-5 dan cat-5e
h. Category 6a: Kabel masa depan untuk kecepatan up to 10Gbps
i. Category 7: di design untuk bekerja pada frequensi up to 600Mhz.
b.Category 2: dengan Transmisi suara digital hingga 4 megabit per detik dipakai untuk token ring network dengan bw 4mbps
c. Category 3: dengan transmisi data digital hingga 10 megabit per detik dipakai untuk data network dengan frequensi up to 16Mhz dan lebih populer untuk pemakaian 10mbps
d. Category 4: dengan transmisi data digital hingga 16 megabit per detik frequensi up to 20Mhz dan sering dipakai untuk 16mbps token ring network.
e. Category 5: dengan transmisi data digital hingga 100 megabit per detik Frequensi up to 100Mhz dan biasa dipakai untuk network dengan kecepatan 100Mbps tetap kemungkinan tidak cocok untuk gigabyte ethernet network.
f. Category 5e: transmisi data digital hingga 250 megabit per detik Frequensi dan kecepatan sama dengan cat-5 tetapi lebih support gigabyte ethernet network.
g. Category 6: Memiliki kecepatan up to 250Mbps atau lebih dari dua kali cat-5 dan cat-5e
h. Category 6a: Kabel masa depan untuk kecepatan up to 10Gbps
i. Category 7: di design untuk bekerja pada frequensi up to 600Mhz.
Kabel STP (Shielded Twisted Pair)
Shielded Twisted Pair/STP
adalah kabel tembaga yang memiliki pembungkus pada masing-masing pasangan
kabelnya. Pelindung tersebut terdapat pada setiap pasang kabelnya yang
dilindungi oleh timah dan setiap pasang kabel tersebut masing-masing dilapisi
dengan pelindung. Kabel ini sama dengan UTP, perbedaannya hanya dilapisan
pelindungnya, lapisan pelindung tersebut berfungsi untuk melindungi dari
interferensi gelombang elektromagnetik baik dari dari dalam maupun dari luar.
Coaxial Cable (kabel koaksial)
Kabel Koaksial adalah
media penyalur atau transmitor yang bertugas menyalurkan setiap informasi yang
telah diubah menjadi sinyal – sinyal listrik. Kabel ini memiliki kemampuan yang
besar dalam menyalurkan bidang frekuensi yang lebar, sehingga sanggup
mentransmisi kelompok kanal frekuensi percakapan atau program televisi. Kabel
koaksial biasanya digunakan untuk saluran interlokal yang berjarak relatif
dekat yakni dengan jarak maksimum 2.000 km. Kabel jenis ini mempunyai kemampuan
dalam menyalurkan sinyal – sinyal listrik yang lebih besar dibandingkan saluran
transmisi dari kawat biasa. Selain itu kabel koaksial memiliki ketahanan arus
yang semakin kecil pada frekuensi yang lebih tinggi. Perambatan energi
elektromagnetiknya dibatasi dalam pipa dan juga sekat dari pengaruh interfensi
atau gangguan percakapan silang luar karena bentuknya yang sedemikan rupa.
Dari sisi ekonomi, sistem
penyaluran informasi menggunakan kabel ini memiliki kelemahan yakni dalam hal
investasi dan biaya pemeliharaan yang mahal.
Kabel Coaxial
dikelompokan menjadi beberapa tipe sebagai berikut:
Kabel Coaxial Thinnet ( Kabel RG-58 )
Kabel Coaxial Thinnet
atau Kabel RG-58 disebut juga thin coaxial merupakan kabel yang menggunakan
satu penghantar luar. Diameter kabel sebesar 5 milimeter. Atau kabel ini biasa
disebut dengan kabel BNC (British Naval Connector), dimana BNC adalah nama
konektor yang dipakai, bukan nama kabelnya.
Kabel Coaxial Thicknet ( Kabel RG-8 )
Kabel Coaxial Thicknet
atau Kabel RG-8 disebut juga thick coaxial merupakan kabel yang menggunakan dua
penghantar luar, sehingga kabel ini cukup tebal. Diameter kabel sebesar 10
milimeter. Biasanya dipakai untuk instalasi antar gedung, Spesifikasi kabel ini
sama dengan dengan Kabel Coaxial Thinnet, hanya bentuk fisiknya lebih besar.
Karena lebih besar, kabel ini dapat menampung data yang lebih banyak sehingga
cocok untuk instalasi sebagai backbone jaringan.
Optic Fiber (kabel serat optic)
Secara garis besar kabel
serat optik terdiri dari 2 bagian utama, yaitu cladding dan core. Cladding
adalah selubung dari inti (core). Cladding mempunyai indek bias lebih rendah
dari pada core akan memantulkan kembali cahaya yang mengarah keluar dari core
kembali kedalam core lagi. Dalam aplikasinya serat optik biasanya diselubungi
oleh lapisan resin yang disebut dengan jacket, biasanya berbahan plastik.
Lapisan ini dapat menambah kekuatan untuk kabel serat optik, walaupun tidak
memberikan peningkatan terhadap sifat gelombang pandu optik pada kabel
tersebut. Namun lapisan resin ini dapat menyerap cahaya dan mencegah
kemungkinan terjadinya kebocoran cahaya yang keluar dari selubung inti. Serta
hal ini dapat juga mengurangi cakap silang (cross talk) yang mungkin terjadi.
Atau untuk lebih jelasnya
lihat gambar dan penjelasan berikut:
- Core : merupakan medium
fisik utama yang mengangkut sinyal cahaya / optic dari sumber ke device
penerima. Secara umum diamet core antara 8,3 micron s/d 100 micron.
- Cladding : berupa lapisan tipis yang menyelimuti core, berperan sbg pembatas gelombang cahaya yg menyebabkan pembiasan.
- Coating : berupa lapisan plastic yang menyelimuti Core & Cladding, berperan mempertangguh core, menyerap terjadinya kejutan sbg proteksi terhadap tekukan kabel yg berlebihan.
- Strengthening Fiber : terdiri atas beberapa komponen yg dpt menolong fiber dari benturan kasar dan daya tekan tak terduga selama instalasi
- Cable Jacket : merupakan lapisan terluardari keseluruhan badan kabel (biasanya berwarna orange).
- Cladding : berupa lapisan tipis yang menyelimuti core, berperan sbg pembatas gelombang cahaya yg menyebabkan pembiasan.
- Coating : berupa lapisan plastic yang menyelimuti Core & Cladding, berperan mempertangguh core, menyerap terjadinya kejutan sbg proteksi terhadap tekukan kabel yg berlebihan.
- Strengthening Fiber : terdiri atas beberapa komponen yg dpt menolong fiber dari benturan kasar dan daya tekan tak terduga selama instalasi
- Cable Jacket : merupakan lapisan terluardari keseluruhan badan kabel (biasanya berwarna orange).
Ada dua jenis kabel serat
optic yang biasa digunakan untuk transmisi data. Jenis-jenis kabel serat optic
yang dimaksud adalah sebagai berikut.
SMF (Single-Mode Fiber)
SMF mempunyai diameter
serat sangat kecil, sekitar 8-10 mikro meter. Dengan ukuran core fiber yang
sedemikian kecil, sinar yang mampu dilewatkannya hanyalah satu mode sinar saja.
Sinar yang dapat dilewatkan hanyalah sinar dengan panjang gelombang 1310 atau
1550 nanometer. SMF dapat mendukung transmisi data sampai 5000 meter untuk satu
segmen kabel. Kecepatan transmisi data maksimum yang dapat didukung sebesar
1000 Mbps.
Single mode dapat membawa
data dengan lebih cepat dan 50 kali lebih jauh dibandingkan dengan multi mode
dan juga dapat membawa data dengan bandwidth yang lebih besar. Tetapi harga
yang harus Anda keluarkan untuk penggunaannya juga lebih besar. Core yang
digunakan lebih kecil dari multi mode dengan demikian gangguan-gangguan di
dalamnya akibat distorsi dan overlapping pulsa sinar menjadi berkurang. Inilah
yang menyebabkan single mode fiber optic menjadi lebih reliabel, stabil, cepat,
dan jauh jangkauannya.
MMF (Multi-Mode Fiber)
MMF punya diameter serat
yang lebih besar, ada yang 50 mikrometer, 62,5 mikrometer, dan 100 mikrometer.
MMF dapat mendukung jangkau transmisi data sampai 2000 meter untuk satu segmen
kabel untuk kecepatan transmisi data sampai 100 Mbps dan jangkau 550 meter
untuk kecepatan transmisi data 1000 Mbps.
Teknologi fiber multimode
ini memungkinkan Anda untuk menggunakan LED sebagai sumber cahayanya, sedangkan
single mode mengharuskan Anda menggunakan laser sebagai sumber cahayanya. Yang
perlu diketahui, LED merupakan komponen yang cukup murah sehingga perangkat
yang berperan sebagai sumber cahayanya juga berharga murah. LED tidak kompleks
dalam penggunaan dan penanganan serta LED juga tahan lebih lama dibandingkan
laser. Jadi teknologi ini cukup berbeda jauh dari segi harga dibandingkan
dengan single mode.
Komponen Sistem Komuniksi Data Dengan Media Fiber Optic.
Pada dasarnya setiap
system informasi pasti memerlukan 5 komponen minimal dalam proses komunikasi
data, yaitu transmitter (pemindah/pengalih pesan), receiver (penerima pesan),
media pengalih pesan, pesan yang dialihkan, dan penguat sinyal.
Adapun dalam komunikasi
data dengan memanfaatkan media fiber optic, maka komponen-komponen yang ada
yaitu diantaranya sebagai berikut:
Ø Cahaya yang membawa informasi.
Karena media yang
digunakannya berupa serat optic yaitu serat yang terbuat dari bahan kaca yang
dapat mentranmisikan data dengan cahaya. Dengan memanfaatkan cahaya maka dalam
eproses transmisinyapun dapat mentransper kapasitas data yang tak terbatas, hal
ini dikarenakan banyaknya kelebihan yang dimiliki oleh cahaya diantaranya
cahaya kebal terhadap gangguan, mampu berjalan jauh, dengan kecepatan tinggi.
Ø Optical transmitter/pemindah berbentuk optis,
merupakan sebuah komponen
yang bertugas mengirimkan sinyal-sinyal cahaya kedalam media pembawa
data/pesan. Tempatnya sangat dekat dengan media fiber optic.
Sumber cahaya yang
biasanya digunakan adalah Light Emitting Dioda (LED) atau solid state laser
dioda. Sumber cahaya yang menggunakan LED lebih sedikit mengonsumsi daya
daripada laser. Namun sebagai konsekuensinya, sinar yang dipancarkan oleh LED
tidak dapat menempuh jarak sejauh laser.
Ø Fiber optic cable/ kabel serat kaca,
bentuknya tidak
jauh berbeda dengan kabel tembaga, namun lebih kecil dan memiliki warna yang
bening seperti benag pancingan, bagian ini merupakan bagian yang memiliki peran
yang sangat penting dalam proses penyampaian data dalam media fiber optic.
Ø Optical receiver/kaca
penerima pesan kiriman.
memiliki tugas untuk menangkap semua cahaya yang dikirimkan oleh optical
transmitter, setelah cahayanya ditangkap maka langsung didekode menjadi
sinyal-sinyal digital yaitu informasi yang dikirmkan dari device.
optical regenerator, yaitu penguat sinyal cahaya, agar semua cahaya bisa diterima ileh optical receiver dalam keadaan utuh, sehingga informasinyapun akan utuh pula.
optical regenerator, yaitu penguat sinyal cahaya, agar semua cahaya bisa diterima ileh optical receiver dalam keadaan utuh, sehingga informasinyapun akan utuh pula.
Beberapa keuntungan dari media fiber optic:
Ø Lebih ekonomis untuk jarak yang sangat jauh. Dengan
bandwitch yang sangat besar disertai daya jangkau yang sangat jauh maka dengan
media fiber optic biaya akan lebih sedikit. Apalagi jika dibandingkan dengan
media kabel tembaga mislanya yang tentu dengan jarrak jauh pasti akan menambah
biaya untuk membeli kabelnya.
Ø Ukuran saluran serat yang lebih kecil. Karena terbuat
dari serat kaca maka ukuran serat salurannya menjadi lebih kecil jika
dinadingkan dengan media kabel tembaga.
Ø Penurunan kualitas sinyal yang lebih sedikit.Dengan menggunakan media fiber optic maka degradasi
sinyal transmisi akan lebih bisa dikurangi.
Ø Daya listrik yang diperlukan lebih kecil,karena memanfaatkan cahaya dalam proses transmisi datanya
sehingga hanya membutuhkan sedikit daya listrik berbeda dengan media kabel
tembaga.
Ø Menggunakan sinyal digital,dalam media fiber optic karena tidak adanya sinyal listrik, maka yang lebih
banyak mendominasi adalah sinyal digital.
Ø Fiber optic tidak mudah termakan usia,dikarenakan dalam proses transmisinya tidak melibatkan
listrik sehingga kecil kemungkinan akan terjadinya kebakaran saluran yang
diakibatkan oleh konsleting.
Ø Bahannya ringan dan fleksibel, hal ini dikarenakan ukuran serat yang sangat kecil dan juga
elastic sehingga saluran dengan media fiber optic lebih ringan dan fleksibel.
Ø Komunikasi bisa lebih aman,hal ini dikarenakan dengan media fiber optic maka informasinya tidak mudah
disadap oleh pihak lain, dan juga sangat sulit untuk dimonitor,
Media fiber optik ini juga merupakan jalan
tercepat untuk transmisi data, karena memanfaatkan
bantuan cahaya maka jelaslah bahwa dengan fiber optic, data akan lebih cepat
sampai kepada tujuan pengiriman, ditambah lagi kapasitas data dengan media
fiber optic tidak terbatas, sehingga data yang bisa dtransper bisa sangat cepat
Sekalipun komunikasi data
telah dan terus dikembangkan sedemikian rupa, namun tetap saja terdapat
beberapa masalah dalam proses komuniksi data, diantaranya sebagai berikaut:
- Keterbatasan bandwith, yaitu kapasitas pengiriman data perdetik dapat diatasi dengan penambahan bandwith.
- Memiliki Round Trip Time (RTT) yang terlalu besar, dioptimalkan dengan adanya TCPOptimizer untuk mengurangi RTT.
- Adanya delay propagasi atau keterlambatan untuk akses via satelit, membangun infrastruktur terestrial jika mungkin
Manfaat
Komunikasi Data
Beberapa
manfaat dari komunikasi data diantaranya adalah sebagai berikut:
Ø Memungkinkan pengiriman data dalam jumlah besar efisien
tanpa kesalahan dan ekonomis dari suatu tempat ke tempat yang lain.
Ø Memunginkan penggunaan sistem komputer dan peralatan
pendukung dari jarak jauh (remote computer use). Contohnya: seperti yang Bapak
lakukan pada saat mengajar di kelas, yaitu tanpa menggunakan kabel interface
dapat langsung menghubungkan antara projector dengan Laptop yang kita gunakan.
Ø Memungkinkan penggunaan komputer secara terpusat maupun
secara tersebar sehingga mendukung manajemen dalam hal kontrol, baik
desentralisasi ataupun sentralisasi.
Ø Mempermudah kemungkinan pengelolaan dan pengaturan data
yang ada dalam berbagai macam sistem komputer.
Ø Mengurangi waktu untuk pengelolaan data.
Ø Mendapatkan data langsung dari sumbernya.
Ø Mempercepat perluasan informasi.
Simpulan
komunikasi data adalah
proses pengiriman dan penerimaan data/informasi dari dua atau lebih device
(alat,seperti komputer/laptop/printer/dan alat komunikasi lain)yang terhubung
dalam sebuah jaringan melalui beberapa media
komunikasi data memiliki beberapa tujuan diantaranya yaitu,memunkinkan
pengiriman data dalam jumalh besar efisien, tanpa kesalahan dan ekomis dari
suatu tempat ketempat yang lain.Memungkinkan penggunaan sistem komputer dan perlatan pendukung dari jarak jauh (remote
computer use).Memungkinkan penggunaan komputer secara terpusat maupun secara
tersebar sehingga mendukung manajemen dalam hal kontrol, baik desentralisasi
ataupu sentralisasi.Mempermudah kemungkinan pengelolaan dan pengaturan data
yang ada dalam berbagai mcam sistem komputer.Mengurangi waktu untuk pengelolaan
data.Mendapatkan da langsung dari sumbernya.Mempercepat penyebarluasan
informasi.
Komunikasi data
juga terbagi ke dalam beberapa jenis diantaranya secara terestrial, dan
satelit. Ada juga melalui komunikasi offline dan komunikasi online. Sedangkan
menurut jenis datanya yaitu komunikasi data analog dan komunikasi data digital
Media dalam
komunikasi data yang sering digunakan yaitu kabel, wireless atau wifi,
bloetooth, dll. Namun sekarang ada media yang lebih cepat dan efisien yaitu
media fiber optik, dengan media ini proses transmisi data lebih cepat dan lebih
efisien di banding menggunakan komunikasi data yang lain. Adapun manfaat
komunikasi data diantaranta yaitu Memungkinkan pengiriman data dalam jumlah
besar efisien tanpa kesalahan dan ekonomis dari suatu tempat ke tempat yang
lain.Memunginkan penggunaan sistem komputer dan peralatan pendukung dari jarak
jauh (remote computer use). Contohnya: seperti yang Bapak lakukan pada saat
mengajar di kelas, yaitu tanpa menggunakan kabel interface dapat langsung
menghubungkan antara projector dengan Laptop yang kita gunakan.Memungkinkan
penggunaan komputer secara terpusat maupun secara tersebar sehingga mendukung
manajemen dalam hal kontrol, baik desentralisasi ataupun
sentralisasi.Mempermudah kemungkinan pengelolaan dan pengaturan data yang ada
dalam berbagai macam sistem komputer.Mengurangi waktu untuk pengelolaan
data.Mendapatkan data langsung dari sumbernya.Mempercepat perluasan informasi.
Semoga artikel tentang komunikasi data ini bermanfaat untuk sobat-sobat semua...amiinn... :)
0 comments:
Post a Comment